Wednesday, May 9, 2012

Pajak Ular: Teliti Sebelum Diulari!

foto:jejakjurnalis.blogspot.com

PAJAK ULAR, itulah nama tempat perdagangan barang bekas di Jl Sutomo, simpang Jl Veteran, Medan ini. Namanya unik! Dan tentu saja sangat Medan banget. Pajak bagi orang Medan itu sebutan untuk Pasar, bukan pajak dalam artian cukai, atau setoran wajib untuk negara.

Jadi kalau kau lagi di Medan, dan ingin pergi ke pasar, cukup bilang ke tukang becak," Bang, ke Pajak Sambu," atau ,"Mamak mau pigi ke Pajak Simpang Limun! Jaga rumah baek-baek. Jangan biarkan adekmu ke pasar hitam!!".

Eit, apa pulak itu Pasar Hitam? Hihihi, nah orang Medan justru memakai kata "Pasar" untuk bilang jalan raya. Biasanya jalan beraspal, walau kadang dipakai juga untuk jalan kecil.  Makin bingung?? Masalah kaulah itu. Hahahah.

Balek ke Pajak Ular.  Inilah tempat jual beli barang bekas tertua di Medan. Seumuran sama Pajak Sambu yang jaraknya hanya sepelemparan batu.Tapi jangan dibayangkan, kau akan menemukan kios-kios atau los jualan seperti jamaknya pasar. Sebab di Pajak Ular, pedagang dan pembeli bertransaksi di trotoar/kaki lima.

Para pedagang biasanya membawa tas atau koper. Begitu datang langsung buka lapak sesukanya. Maka tak heran, jika hari ini kita bertemu Bang Lubis di depan lampu jalan yang strategis. Besoknya Bang Lubis karena terlambat dapat lapak di deket comberan yang bau busuk.

Barang-barang yang dijual di Pajak Ular sangat beragam, mulai dari prangko, koin-koin jadul, kaset lawas, piringan hitam, hape-hape rusak, sepatu rombeng, sampai teropong bintang. Tapi mohon dicatat baek-baek,semua barang itu kondisinya bekas bahkan cenderung nyampah di rumah. Tapi herannya, ada aja yang beli di tempat ini.

Kawasan Pajak Ular di Sambu ini di era 80-an hingga 90-an dikenal sebagai daerah bronx-nya Medan. Segala macam kriminal ada di sini. Mulai dari tukang copet, perampok hingga residivis yang bersiap cari mangsa. Begitu kesohornya, hingga sampai sekarang kalau ada yang ngaku-ngaku sebagai "Preman Sambu", orang Medan atau Sumut akan jeri.

Pajak Sambu sendiri merupakan gabungan tempat perdagangan dengan terminal. Konon, dulu di era 50-an semua bus dari luar kota yang masuk ke Medan  pasti nurunin dan naikin penumpang di Pajak Sambu. Tapi kini terminal yang sekaligus pajak itu hanya melayani trayek-trayek dalam kota. Macam Sambu- Padangbulan, Sambu-Belawan, Sambu-Amplas, dan lain sebagainya. Sisa-sisa bronx-nya kawasan ini masih ada sampai sekarang. Contohnya: Tukang copet masih banyak berkeliaran . Waspada kalau sudah di lokasi ini.

Tak jauh dari Tugu Apollo (tugu yang mirip roket zaman  NASA pertama ke luar angkasa) ada hotel-hotel tua. Salah satu yang terkenal Hotel Belinun Jaya.Sekarang hotel ini hanya jadi tempat transaksi seks para WTS tua, atau WTS-WTS yang  sudah kalah bersaing dengan pendatang baru.


Di Pajak Ular, geliat kriminal juga ada. Barang-barang yang dijual misalnya, tidak semuanya barang baik-baik. Ada barang-barang panas, hasil curian. Penulis waktu masih aktif jadi wartawan unit Poltabes Medan, pernah ikut penggerebekan  penampungan barang curian di Pajak Ular. Pencuri, pembeli dan penadah ketangkul (ketangkep)  semua!.

Meski rawan kriminal, tapi herannya Pajak Ular selalu ramai dikunjungi masyarakat. Para pedagang mulai berjualan di tempat ini jelang Ashar hingga Magrib. Hanya beberapa jam, tapi tak pernah sepi.

Satu yang perlu dicamkan jika ingin jual beli di Pajak Ular, selalulah pandai-pandai menawar dan jeli mengamati barang yang ingin dibeli. Kalau lengah, alamat anda bisa diulari alias ditipu. Itulah sebabnya tempat ini dijuluki Pajak Ular. Tempat berkumpulnya para pedagang dan pembeli yang bisa saja sewaktu-waktu saling menipu (mengulari). Memang tidak semua pedagang mau menipu, tapi tetaplah waspada. Jangan begitu tiba di rumah, anda menyesal karena barang yang anda beli ternyata rongsokan tak berharga. Kalau sudah begitu orang Medan akan nimpali," Ah...udah diulari kau kawan!!!"(*)




PLUS
- Surganya barang bekas di Medan
- Jika pandai menawar dan jeli, bisa dapat barang bekas kondisi mantap berharga miring
- Lokasi di tengah kota, dan mudah dijangkau


MINUS
- Rawan kriminal, lengah dikit hilang dompet
- Jika tidak jeli, bisa beli barang "panas"

3 comments:

  1. makasih informasi dan inspirasinya Tukang Perabot Medan kalau ada kebutuhan nanti saya akan main disini, sukses selalu

    ReplyDelete
  2. dalam sumpahpemuda 1 setaia dan taat kpd sumpah pemuda

    ReplyDelete
  3. Ayo bosku Semuanya,
    Yuk iseng bermain game untuk mendapatkan uang tambahan setiap harinya Hanya di arena-domino.net
    Modal Kecil Dapat Puluhan Juta ^^
    Bareng saya dan teman-temanku yang cantik-cantik loh !
    Info Situs www.arena-domino.net
    yukk di add WA : +855964967353

    ReplyDelete